Langsung ke konten utama

Masih Bingung Beda MPR dengan DPR? Simak Artikel Berikut Ini!

Dalam sistem pemerintahan Indonesia, kita mengenal lembaga legislatif DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dan MPR (Majelis Perwakilan Rakyat). Kedua lembaga ini sering disangkut pautkan, terlebih kedua lembaga ini juga saling berkaitan dan berhubungan. Mungkin yang kerap kali membingungkan masyarakat adalah anggota DPR juga anggota MPR, dan sangat mungkin bahwa tugasnya akan bersinggungan. Namun, apa perbedaan antara MPR dan DPR yang sesungguhnya? Simak artikel berikut ini untuk mengetahui perbedaan dua lembaga besar negara Indonesia ini. 

Pemilihan Anggota DPR dan MPR

Meskipun sama-sama badan legislatif, MPR dan DPR memiliki cara yang berbeda dalam merekrut anggotanya. Anggota DPR dipilih oleh rakyat secara langsung melalui Pemilihan Umum yang diselenggarakan 5 tahun sekali. Sedangkan anggota MPR terdiri dari anggota DPR, anggota DPD, dan perwakilan golongan tertentu, hal ini mengartikan jika seseorang adalah anggota DPR, maka ia juga anggota MPR. 

Ketua DPR dan MPR dipilih berdasarkan perolehan suara partai saat pemilu. Semakin tinggi suara partai, maka kesempatan anggota partai yang berada di kursi DPR/MPR untuk menjadi pimpinan di DPR maupun MPR. Pengaturan pemilihan pemimpin MPR tercantum dalam Pasal 23 Peraturan Tata Tertib MPR. Proses pemilihan ketua DPR/MPR dipilih berdasarkan musyawarah yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun, musyawarah ini sering berakhir dengan adu argumen antar fraksi partai karena kepentingannya masing-masing.

Tugas dan Wewenang MPR dan DPR

Sebagai lembaga legislatif dengan anggota yang sama, apakah sebenarnya DPR dan MPR memiliki tugas yang berbeda? Jawabannya adalah iya, DPR dan MPR memiliki tugas yang berbeda, meskipun anggota mereka sama. MPR memiliki wewenang untuk mengubah dan menetapkan Undang-undang Dasar, melantik Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih, dan memberhentikan jabatan Presiden dan Wakil Presiden pada situasi tertentu. Sebelum reformasi, MPR memilih Presiden dan Wakil Presiden yang akan memimpin Indonesia. Tetapi, sistem tersebut sekarang sudah berubah, menyusul adanya Pemilihan Umum.

Sedangkan tugas DPR sebagai lembaga adalah menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat untuk kepentingan negara, menyusun RUU, mengesahkan RUU menjadi UU, mengawasi berjalannya UU yang berlaku, mengawasi kinerja Presiden dan Wakil Presiden, mengawasi berjalannya UU dalam tingkat daerah melalui DPD, serta menindaklanjuti keuangan negara dari APBN dan laporan BPK. 

MPR difungsikan lebih kepada urusan tertinggi di Indonesia yang berkaitan dengan lembaga eksekutif (Presiden dan Wakil Presiden), serta Undang-undang Dasar. Sedangkan DPR lebih difungsikan pada perwakilan rakyat di pemerintahan, sehingga tugasnya lebih mengacu kepada pembentukan UU, penetapan, serta pengawasannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stratifikasi Sosial Di dalam Kehidupan Masyarakat

Kita kerap kali mendengar tentang strata sosial. Memang dibeberapa nilai-nilai tertentu, manusia punya kedudukan yang sama, tetapi tidak memungkiri dalam kehidupan sosial, terdapat strata tertentu di masyarakat. Stratifikasi sosial adalah pembagian tingkatan atau kelas masyarakat secara vertikal, alias dari bawah ke atas. Beberapa teoritis Sosiologi memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap stratifikasi sosial. Karl Max menganggap bahwa kelas sosial muncul akibat adanya kesenjangan antara kaum buruh dan pemilik alat produksi. Sedangkan Emile Durkheim, lebih memandang stratifikasi sosial sebagai bagaimana seseorang berkontribusi atau bagaimana fungsi sosial seseorang diklasifikasikan melalui stratifikasi sosial.Menurut Erik Olin Wright, stratifikasi sosial tidak hanya sekedar berbicara mengenai struktur kelas beserta pengaruhnya di masyarakat, tetapi juga mengenai keterikatan elemen-elemen masyarakat yang kemudian menghasilkan suatu kehidupan sosial. Kriteria pembagian stratifik

Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Interaksi Kita Hari Ini Manusia kerap kali mendapatkan julukan sebagai makhluk sosial. Kira-kira mengapa manusia bisa sampai disebut sebagai manusia sosial? Tentunya kita sempat bertanya-tanya mengapa. Sekarang renungkan hari ini dalam hidupmu, apakah kamu berbicara dengan orang lain hari ini? Tidak perlu berbicara pada banyak orang, namun setidaknya hari ini kamu akan berbicara dengan orang lain, dan juga keesokan harinya. Sehari-hari sejak kecil, kita telah berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang berbagai macam. Hal ini akan terus berlangsung secara terus menerus sampai kita memutus tali interaksi tersebut (meninggal atau mati). Manusia Sebagai Makhluk Sosial Apakah dalam perbicaraan tersebut kamu meminta bantuan kepada orang lain? Jika iya, inilah mengapa manusia disebut makhluk sosial karena manusia akan selalu membutuhkan untuk berbicara dengan orang lain. Manusia membutuhkan orang lain untuk dapat bertahan hidup. Suka atau tidak suka, kita pasti pernah memin

Beragam itu Indah! Manfaat Keragaman Sosial Budaya

Jika anda warga negara Indonesia, pastinya tidak asing lagi bahwa Indonesia dikaruniai keragaman budaya yang begitu banyak. Setidaknya, Indonesia memiliki 1.340 suku bangsa, menurut hasil statistik dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada survey penduduk di tahun 2010. Jumlah itu tidak sama dengan negara-negara lain di dunia ini yang paling tidak hanya memiliki suku bangsa kurang dari 10. Indonesia memiliki 1.340, dan diantaranya banyak yang mirip atau bahkan benar-benar berbeda. Lantas apakah manfaat dari keragaman sosial budaya yang Indonesia miliki? Manfaat Keragaman Sosial Budaya Memiliki aneka ragam budaya tentunya memiliki manfaat. Manfaat yang paling utama adalah kita bisa memperluas pengetahuan kita mengenai budaya diluar budaya kita sendiri. Terkadang, kita akan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru dari budaya lain. Misalnya mengenai perbedaan upacara kematian di beberapa budaya di Indonesia. Di Toraja misalnya, orang yang meninggal jasadnya akan dikuburkan dengan kuburan b